Jika Anda membayangkan mengenai kendaraan elektrik atau electric vehicle (EV), kemungkinan yang muncul di benak adalah mobil penumpang dalam bentuk SUV, MPV, dan sedan. Jangan salah, perkembangan elektrifikasi mobil tak melulu pada kendaraan penumpang saja. Produsen otomotif seperti Isuzu pun sudah memikirkan, bahkan mengembangkan kendaraan niaga listrik demi terciptanya produk ramah lingkungan.
Sebelum melangkah lebih jauh soal truk listrik, ada baiknya kita kilas balik perkembangan EV. Perkembangan motor listrik sudah muncul pada pertengahan abad ke-19. Artinya EV bukanlah barang kemarin yang kini sedang naik daun. Saat itu, produsen otomotif mengalami beberapa hambatan utama untuk pengembangan EV: kapasitas penyimpanan baterai, jarak jelajah, permintaan rendah, serta biaya riset dan produksi yang mahal.
Sejatinya kunci dari perkembangankendaraan EV adalah rekayasa baterai lithium-ion yang sementara ini diklaim paling banyak memberikan manfaat. Dengan kepadatan daya yang lebih tinggi dan rentang hidup yang jauh lebih unggul daripada baterai lainnya, sumber daya lithium-ion sekarang memungkinkan kendaraan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dalam satu kali pengisian daya.
Baterai lithium-ion juga membuat sebuah kendaraan memiliki nilai ekonomis (cost) lebih baik. Semakin banyak yang memproduksi jenis baterai semacam ini, harganya turun secara signifikan di tahun 2010 hingga 2016. Sementara pada saat yang sama, penjualan kendaraan listrik secara global telah tumbuh rata-rata 160% per tahun.
Perusahaan konsultan McKinsey memprediksi pangsa pasar e-Truck akan mencapai 15% secara global pada tahun 2030. Sementara penjualan light-duty truck bisa naik sekitar 25-35% di China dan di seluruh pasar Eropa. Nah dalam menanggapi hal ini, Isuzu Australia Limited (IAL) secara strategis mengumumkan program pengembangan e-Truck.
Isuzu sedang melakukan riset, untuk membesut e-Truck di kelas GVM 6.500 kg – 14.000 kg dan kendaraan ditargetkan sanggup menempuh jarak 200 hingga 250 kilometer. Dalam meramu kendaraan, insinyur Isuzu menganggap chassis dari kendaraan Isuzu komersial (CV) yang ada saat ini cocok untuk dipakai sebagai pengembangan EV.
Dalam mendesain e-Truck, Isuzu sudah memikirkan agar kendaraan memilki banyak keunggulan. Misalnya saja paket baterai terlindung dengan baik di dalam rel chassis, driveline yang sangat efisien tanpa kehilangan transmisi, sistem pengisian on-board 22kW mengurangi ketergantungan pada stasiun pengisian EV, dan dapat dihubungkan ke soket 3-phase industrial 400-415V standar.
Sebagai sumber utama penggerak e-Truck adalah direct-drive permanent magnet motor, yang jauh lebih efisien daripada penggerak reduction gear drive. Keunggulan motor magnet adalah menyediakan dorongan torsi superior. Isuzu juga telah menyiapkan dua jenis baterai berbeda yang mencakup rentang penyimpanan energi antara 100kW – 135kW. Sebagai penggerak kendaraan, motor listrik terpasang sanggup menghasilkan output 130kW hingga 250kW.
Unit baterai terletak di antara rel chassis, bukan pelana samping, yang memberikan perlindungan dari benturan dan membuat keseimbangan kendaraan yang optimal. Isuzu akan terus memberikan evaluasi dari perkembangan konsep e-Truck ini dari 2018 hingga 2019 mendatang.
asrtikel asli : http://www.isuzu-astra.com/news.php?sc=news_detail&id=130